Yoo Haloo...
Kali ini saya akan membahas konsol game retro handheld yang modelnya keren karena ada lampu RGBnya dan pilihan gamenya juga banyak, yaitu TrimUI Smart Pro. Btw ini unitnya dikasih oleh MecDIY, terimakasih banyak ya. Untuk harganya mulai dari 80 USD atau sekitar 1,2 jutaan rupiah, kalau melihat harganya memang lumayan mahal, tapi saya bakalan tetap kasih review sesuai dengan apa yang saya rasakan.
Untuk kelengkapannya saya mendapatkan unit konsol game berwarna hitam, micro sd yang kapasitasnya 256GB, dapat kertas info dari bagian-bagian unitnya, dan terakhir dapat kabel usb type-c.
Untuk dibagian depan terdapat layar berukuran 4,96inch. Kemudian dibagian sebelah kiri ada DPAD, analog yang dilingkari oleh LED, tombol menu, lubang speaker, logo Trimui yang sekaligus jadi lampu indikator ngecas, tulisan Trimui Smart Pro, dan ada speaker lagi. Kalau dibagian sebelah kanan ada tombol action yaitu X-Y-A-B, ada analog lagi, dan tombol start-select, lalu dibagian sisi kanan dan sisi kirinya kosong. Untuk dibagian sisi bawahnya ada lubang gantungan, switch FN, ada tulisan Trimui yang dikotakin tapi belum tau fungsinya untuk apa karena tidak ada diketerangannya, lalu ada lubang type-c untuk ngecas, microphone, slot micro sd, dan jack audio.
Kalau untuk dibagian sisi atas ada tombol L-R dan L2-R2, tombol power, lubang type-c lagi tapi yang ini ada tulisan host, dan ada tombol pengatur volume. Kalau dibagian belakangnnya agak polos, hanya ada tulisan Trimui Smart Pro dan keterangan modelnya TG5040. Untuk yang warna hitam ini finishingnya doff dan untuk bahannya plastik, tapi terasanya bukan plastik yang murah, masih yang oke sih.
Untuk menunya tergolong cukup simple dan tampilannya besar-besar dengan latar dark mode dan menunya dibagi menjadi beberapa tab. Pertama ada tab favorite untuk daftar game yang sudah dijadikan favorite, kedua ada tab recent untuk daftar game yang terakhir dimainkan, ketiga ada tab best yaitu kumpulan dari game terbaik atau serialnya tapi ini sudah dari bawaannya, keempat ada tab game yaitu kumpulan dari semua daftar game yang dibagi lagi berdasarkan jenis konsol gamenya.
Tapi seperti biasalah ada beberapa yang diulang atau beda region atau versi mod. Tapi yang bikin unik adalah lampu yang didekat analog bakalan berubah warna sesuai dengan icon jenis konsol game yang disorot atau yang dipilih. Lanjut lagi yang kelima ada tab app, ini seperti aplikasi tambahannya gitu. Selain itu ada juga netplay untuk main multiplayer antar perangkat secara wireless, dan ada setting atau pengaturannya.
Setelah saya cek info perangkatnya, untuk versinya 1.0.2 dan linux versionnya 4.9.191, jadi sistemnya base linux. Kalau untuk micro sd yang 256GB itu sudah terpakai sekitar 202GB, dan untuk spek lainnya yaitu TrimUI Smart pro ini menggunakan CPU Allwinner A133 plus 1.8GHZ, RAMnya 1GB, internal 8GB, GPU PowerVR GE8300, layarnya IPS HD 4,96inch, dan baterainya 5000mAh.
Setelah nyobain beberapa game, untuk sekelas emulator yang bisa dibilang ringan macam NES, sega mega drive, gameboy advance, neogeo, dan sejenisnya, rata-rata bisa dijalankan dengan lancar. Kalau untuk sekelas emulator macam super nes, nintendo 64, dream cast, bahkan PS1 ini juga rasanya masih lancar bahkan jarang banget framedropnya.
Tapi untuk sekelas emulator PSP baru deh, udah kewalahan nih, memang ada beberapa game yang lancar dan fpsnya stabil, namun ada juga yang lancar hanya dibeberapa kondisi saja. Misalnya seperti game GTA, kalau sepi lancar, tapi ketika ramai atau butuh render yang cepat fpsnya bisa drop. Bahkan ada juga game yang memang kurang enak dimainkannya karena fpsnya rendah, macam god of war.
Memang bisa diakalin dengan ubah-ubah lagi settingan emulatornya, saya coba turunin resolusinya jadi 1x PSP, jadi agak mendingan tapi grafiknya jadi kurang enak dilihatnya. Nah yang anehnya lagi sekelas game nintendo ds kok bisa kurang lancar, padahal ketika awal main masih oke, tapi lama kelamaan kaya drop fpsnya. Nah dari situ, saya jadi kepikiran untuk update sistemnya, soalnya ketika saya cek website resminya ternyata ada update baru.
Setelah diupdate lalu saya cek device info versinya menjadi 1.0.3 dan ternyata ada tambahan 6 emulator yaitu mame, openbor, easyrpg, dan sebagainya. Btw jadi ada tambahan untuk pemutar videonya juga, lumayan deh. Nah setelah update, saya coba juga untuk main nintento ds, karena dari keterangan updatenya ada perbaikan juga untuk drastic, dan hasilnya memang sudah lebih lancar dari versi sebelumnya, oke mantap nih. Tapi kalau untuk main PSP memang jadi ada tambahan PPSSPP performance mode, ketika saya menggunakan itu memang mengurangi stutering, tapi malah jadi seperti slow motion gitu jatohnya, bahkan makin ngeblur gambarnya.
Tapi ya masih ketolong juga, karena diversi baru kita bisa mengaktifkan CPU performance mode, nah yang ini memang bikin agak lebih mendingan tanpa perlu menggunakan PPSSPP performance mode, tapi tetap saja belum bisa bikin lancar banget. Kecuali memang main gamenya yang tidak begitu riweh, bisa cukup lancar.
Untuk tampilan menu didalam gamenya yang bisa diakses dengan tekan tombol menu, jadi terasa simple dan mudah, kemudian untuk save dan load state gamenya sudah pasti ada, dikasih 10 slot lumayan banyak. Selain itu, bisa juga atur-atur lebih banyak lagi emulatornya di advance menu, mau utak atik controlnya, grafiknya, sampai corenya juga bisa, banyak banget yang bisa diubah karena sistemnya menggunakan retroarch yang terbuka sebagai base emulatornya. Tapi ada juga yang tidak menggunakan retroarch, macam PSP menggunakan PPSSPP dan nintendo ds menggunakan drastic, tapi tetap bisa diutak-atik penuh untuk pengaturan emulatornya.
Jadi untuk fitur-fitur emulator atau didalam gamenya, retro handheld yang ini punya banyak banget, bahkan secara sistemnya sudah cukup oke, tidak lelet banget. Tampilannya juga kalau menurut saya menarik karena tidak begitu lebay dan tidak yang begitu polos-polos banget, masih mudah untuk dioperasikannya. Selain itu, untuk fitur diluar emulatornya, kalau kita tekan tombol menu didaftar game, bisa cari judul gamenya atau bisa juga menambahkan gamenya ke daftar favorite supaya tidak perlu nyari lagi.
Untuk dibagian tab app ada aplikasi bawaan, dan setelah diupdate jadi ada tambahan yaitu Fnkey setting. Jadi kita bisa pilih fungsi ketika menyalakan Fnkey dan pilihannya lumayan banyak, contohnya yaitu bisa matikan LED, mode silent, cpu power save atau mengaktifkan cpu performance mode, dan ada juga untuk mengaktifkan turbo ditombol, bahkan bisa langsung akses untuk retroarchnya.
Untuk pengaturan lainnya, bisa atur brighteness ada 10 level, lalu bisa hidupkan atau matikan LED dekat analog atau bisa juga atur brightnessnya yang sampai 10 level. Btw untuk volume backsound musiknya juga bisa langsung diatur, jadi kalau yang keganggu bisa dimatikan saja.
Selain itu, ada juga menu wifi dan hotspot untuk fitur netplay, untuk main multiplatyer antar perangkat, jadi hotspotnya dinyalakan dan perangkat satunya konek lewat menu wifi ke hotspot tadi. Untuk tema juga bisa diubah, dari bawaannya setelah update ditambah 3, lalu ada keymapnya yang hanya bisa milih default atau rotate 270, saya kira untuk remapping.
Kalau untuk bahasanya hanya ada 6, sayangnya bahasa Indonesia tidak ada, kemudian ada fitur untuk tes tombol dan kalibrasi analognya. Nah ini untuk yang bermasalah dengan analog yang kurang respon, tidak presisi atau ada masalah dengan analognya, bisa coba dikalibrasi dulu, soalnya punya saya setelah update ada masalah, tapi setelah dikalibrasi beres.
Oh iya untuk tombol-tombolnya sebenarnya enak, clicky tapi yang tidak keras banget, agak empuk lah. Analognya mirip dengan modelnya PS Vita dan tidak keset, masih cukup nyaman. Tidak ada masalah mapping ketika main gamenya, kecuali nintendo ds yang harus dimapping ulang di emulator drasticnya. Tapi yang saya kurang suka yaitu ditombol L2-R2nya, modelnya sih ala triger, tapi ini masih dipencet yang clicky gitu seperti tombol lainnya, dan ada jarak untuk ngekliknya tidak langsung klik, jadi harus sampai mentok dalam. Oh iya ternyata konsol ini ada getarnya juga loh, jadi untuk main game yang ada getar-getarnya akan makin asik dan lumayan terasa getarannya.
Kalau untuk gripnya sih memang enak, bentuknya bulat dan pas ditangan. Bobotnya tidak begitu berat juga, tapi ketika digunakan untuk game-game yang cukup berat dalam waktu yang lama, akan terasa panas dibagian belakang kanan dan agak mengganggu.
Untuk layarnya sudah bagus mulai dari warnanya, sudut pandang, dan brightnessnya juga lumayan. Kemudian uniknya lagi ada mode potrait atau vertikal untuk game-agme arcade, jadi terasa lebih asik gitu. Kalau untuk suaranya menurut saya masih oke, tapi tidak yang begitu spesial banget sih kualitasnya, dan ternyata keluaran suaranya tidak dari lubang speaker yang ada didepan, melainkan dari selah-selah yang lain gitu.
Nah yang saya kurang paham itu untuk lubang usb-c yang diatas atau host, saya kira bisa untuk transfer data langsung dari PC menggunakan kabel data karena ada fitur usb storagenya, eh ternyata tidak bisa. Coba colok otg flashdrive juga tidak bisa, bahkan saya coba untuk menggunakan controller external atau ke monitor menggunakan usb-c nya tidak bisa juga, jadi bingung fungsinya untuk apa. Mungkin dari sistemnya masih ada yang bermasalah kali ya.
Untuk baterainya yang 5000mAh memang termasuk besar untuk retro handheld, pemakaian saya bisa dapat waktu main sekitar 5 jam itupun tergantung jenis game yang dimainkannya. Kalau untuk ngechargenya dari 20% sampai full sekitar 2 jam.
Menurut saya TrimUI Smart Pro ini dari tampangnya memang keren, kualitas bahannya cukup bagus, fitur dalam gamenya juga lengkap. Secara sistem sebenarnya oke, tapi kayak belum mateng gitu, masih banyak yang perlu diperbaiki. Ya semoga saja untuk sistemnya bisa lebih baik lagi, dan untuk harganya juga kalau bisa lebih murah lagi.
Oke
jadi itulah pembahasan untuk konsol game retro handheld yang modelnya keren karena ada lampu RGBnya dan pilihan gamenya juga banyak, yaitu TrimUI Smart Pro. Kalau ada
pertanyaan atau
info
tambahan, silahkan komentar ya. Jika masih belum puas membaca artikel
ini, silahkan nonton video unboxing dan reviewnya dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar