Yoo Haloo...
Kali ini saya akan membahas konsol game yang harganya lumayan murah, fiturnya banyak, dan kalau dilihat-lihat mirip seperti Nintendo Switch, yaitu X50 Max. Saya membeli produk ini lewat Shoppink dengan harga sekitar 500 ribuan untuk yang varian 2 controller external. Oh iya untuk bahannya ini plastik, terasa masih cukup tebal dan finishingnya doff ala-ala Nintendo Switch, warnanya juga mirip. Hanya saja dari bentuknya nih yang agak beda, bawahnya menonjol, lebih kecil dimensinya, dan bobotnya juga lebih ringan. Secara gripnya sih ini lumayan enak, karena ada lekukannya jadi tidak flat, tapi kalau dari style tombolnya secara layout itu memaksakan untuk mirip ya hahaha.
Untuk kelengkapannya saya mendapatkan unit konsol game, headset, kabel yang tipenya masih mini usb untuk ngecharge atau transfer data, serta kabel yang tipenya mini HDMI to HDMI untuk menyambungkan ke TV atau monitor. Kemudian dapat kertas panduan yang berbahasa China dan Inggris, dan terakhir dapat dua controller yang modelnya mirip dengan yang dimiliki PS2. Mereknya Ucom dan kabelnya bercabang, jadi hanya ada satu colokan saja ke usb-a.
Untuk dibagian depan terdapat layar yang berukuran 5,1inch dan dibawahnya ada tulisan X50 Max. Untuk disebelah kiri ada tombol untuk mengecilkan suara, lampu indikator, analog kiri, dpad, dan tombol esc atau escape. Sedangkan disebelah kanan ada tombol untuk membesarkan suara, tombol action X-Y-A-B, analog kanan, dan tombol start-select. Untuk dibagian sisi atas terdapat tombol L dan R, lubang HDMI, slot micro sd tapi bawaannya tidak dikasih, lalu ada microphone, lubang jack audio, lubang reset dicolok kalau ngehang, lubang mini usb, tombol power, dan lubang usb-a khusus untuk controllernya. Sedangkan dibagian sisi kanan, sisi kiri, dan sisi bawahnya kosong.
Kemudian untuk dibagian belakang terdapat dua lubang speaker tapi yang berfungsi hanya satu sebenarnya, dan ada tulisan portable multimedia player yang bisa disingkat menjadi PMP. Saya kira tampilannya bakalan mirip dengan Nintendo Switch tapi ternyata tidak, dan menurut saya untuk UInya masih kelihatan rapih dan cukup simpel, ada indikator baterai, tab menu, dan menunya dikotakin gitu punya bermacam-macam warna ala-ala metro style, dan di tab selanjutnya ada kumpulan shortcut dari game-game bawaannya.
Oh iya untuk semua gamenya bisa cek di menu game, di menu game ada pilihan yaitu recent run list isinya daftar game yang terakhir dimainkan, kemudian ada built in game yaitu game bawaan dari sistemnya, dan ada internal memori yaitu daftar game yang bisa kita tambah sendiri, btw untuk built in gamenya sudah lumayan banyak game yang diberikan. Untuk tipe konsol game yang bisa dimainkan yaitu ada PS1, Capcop Sytstem, Ma me, NES, Gameboy, Gameboy Color, Gameboy Advance, Sega Megadrive, dan Super NES. Jadi walaupun tampilannya seperti Nintendo Switch, tapi tidak bisa main game Switch, ya itu sudah pasti sih.
Setelah saya coba untuk beberapa game bawaannya masih berjalan cukup lancar, mungkin sudah dipilihkan juga daftar game yang memang lancar untuk mesinnya. Nah ngomongin daftar game, ternyata gamenya ada yang diulang-ulang juga, khususnya untuk yang diluar nalar nih jumlah gamenya seperti NES dan Super Nes. Walaupun begitu, masih lumayan banyak sih jumlah game sebenarnya. Untuk gamenya juga masih bisa ditambah, jadi tinggal dihubungkan saja ke PC/laptop, atau kita bisa menggunakan micro sd tambahan maksimal 64GB, dan tinggal dimasukkan saja file gamenya ke folder game. Setelah saya coba tambah sendiri beberapa game dan coba saya mainkan lagi, ternyata game yang saya tambahkan itu masih bisa dimainkan dengan lumayan lancar, wah oke juga nih optimalisasi sistem dan hardwarenya.
Tapi yang namanya emulator tidak hanya mengandalkan optimalisasi saja, apalagi di hardware yang terbatas, pasti masih ada saja game yang tidak begitu lancar atau bahkan tidak bisa dimainkan. Kalau untuk fitur didalam gamenya menurut saya lumayan banyak, menunya bisa dimunculkan dengan tekan tombol esc. Kemudian ada menu restart gamenya, kembali ke gamenya, ada save dan load progress gamenya dan dapat 6 slot lumayan banyak. Selain itu, bisa matikan atau hidupkan suara gamenya, bisa mapping tombol-tombolnya, bisa mengatur tampilan layar dari gamenya, bisa pilih mode joystiknya, dan reset settingannya.
Selain itu, dipengaturan sistemnya kita bisa mengatur brightnessnya sampai 3 tingkatan, kemudian bisa mengatur waktu backlightnya, idle, dan sleep nya. Selain itu, urutan filenya bisa diubah, bahasanya ada 29 termasuk bahasa Indonesia, dan suara tombolnya bisa dimatikan. Oh iya untuk memori internalnya yang bisa digunakan sekitar 4GB, kalau lihat dari speknya sih total 8GB, mungkin sudah terpakai sistem kali ya. Oh iya menurut saya untuk sistemnya ini sudah cukup responsive guys.
Untuk layar dari X50 Max ini memang lumayan besar, namun secara kualitas gambarnya tidak begitu baik. Dari warna yang dihasilkan terkesan pucat, resolusinya kurang, sudut pandangnya juga terbatas, dan agak ngeflick gitu layarnya. Kemudian untuk keluaran speakernya biasa saja, kadang ngebrebet juga. Kalau untuk baterainya bisa dapat waktu main sekitar 4 jam dan untuk ngechargenya itu sekitar 2,5 jam. Menurut saya tombol di X50 Max ini feelnya beda-beda ya, untuk dpad dan tombol action dia agak membran gitu, tidak begitu keras, cukup enak lah. Kalau selain tombol itu, dia lebih clicky jadi agak sedikit keras. Analognya dia tipe ceper dan kecil, menurut saya kurang enak karena agak keset juga. Untuk analog kiri fungsinya sama seperti dpad, sedangkan yang kanan fungsinya searah dengan tombol action.
Nah mungkin ada yang bingung juga nih, kok bisa main game PS1 walaupun tidak ada tombol L2 dan R2nya? Memang agak disayangkan sih tidak ada tombol L2 dan R2nya, namun masih ada alternatifnya yaitu menggunakan controller external. Caranya yaitu tinggal dicolok saja, hanya memang jadinya agak sedikit ribet untuk yang ingin full portable. Dengan controller externalnya juga kita bisa main berdua atau multi player, karena sudah langsung nyambung dua-duanya. Untuk tombol-tombolnya lebih lengkap, dan feelnya itu mirip seperti stik PS namun yang kwnya. Walaupun begitu masih lumayan kok, tombolnya normal dan bisa digunakan.
Oh iya untuk tampilannya ini bisa kita hubungkan ke TV mau yang modelnya sudah smart atau yang biasa, tetap bisa dihubungkan yang penting ada lubang HDMI di TV nya, dan tinggal colok saja. Secara tampilannya ketika saya coba di TV seperti kepotong dikit gitu, dan saya coba cari pengaturan scalenya tidak ada, tapi tidak begitu yang parah banget sih kepotong nya dan sudah lumayan juga kalau hanya sekedar untuk main game retro.
Selain untuk main game, di X50 Max ini juga ada fitur lainnya yaitu kita bisa ubah tema atau lebih tepatnya ubah wallpaper, bisa untuk putar video mp4 yang maksimal 720p, bisa untuk mendengarkan musik file mp3, bisa untuk lihat-lihat gambar, bisa untuk baca-baca ebook file pdf, bisa untuk rekam suara tapi hasilnya kecil banget, dan ada browsernya tapi bukan untuk internetan, hanya semacam file manager basic saja.
Menurut saya dengan harga 500 ribuan, sebenarnya X50 Max ini lumayan karena punya banyak fitur, punya internal memori yang cukup besar, sistemnya juga oke walaupun tidak ada versi customnya, bisa mainkan game lumayan lancar sampai PS1, bisa multi player, dan ada tv outnya juga. Walaupun memang masih ada sih kekurangannya, tapi menurut saya masih okelah dengan harga dan fitur yang diberikan. Hanya saja konsol game modelan gini kan kurang jelas dari segi merek atau garansinya, jadi ya agak beresiko juga kalau kenapa-kenapa, tapi untuk yang punya budget pas-pasan dan ingin konsol yang punya banyak fitur, bolehlah dicoba konsol game ini.
Oke
jadi itulah pembahasan untuk konsol game X50 Max yang secara
tampilannya mirip dengan Nintendo Switch, yaitu X50 Max. Kalau ada
pertanyaan atau
info
tambahan, silahkan komentar ya. Jika masih belum puas membaca artikel
ini, silahkan nonton video unboxing dan reviewnya dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar