Yoo Haloo…
Kali ini saya akan membahas HP murah yang mencurigakan lagi tapi bedanya kalau yang ini dari merek Xiaomi, dan yang akan saya bahas yaitu HP Redmi 4A. Setelah penasaran sama yang merek Oppo, sekarang bedah yang merek Xiaomi, apakah lebih baik, lebih buruk, atau sama saja. Kalau dari sisi harga masih terbilang tidak beda jauh dan tergolong murah, saya beli HP ini lewat Shoppink seharga 300 ribuan dengan embel-embel kondisi baru tapi garansi toko atau distributor.
Untuk kelengkapannya saya mendapatkan unit HP berwarna grey yang hitam ke abu-abuan, lalu dapat kertas semacam panduan singkat menggunakan bahasa China, dan dapat kabel data yang masih micro usb. Kemudian ada charger atau adaptor yang model colokannya seperti diIndonesia dengan output 5V-3,1A, dan dapat sim ejectornya.
Lanjut saya akan bahas bentuk dari HP ini, untuk dibagian depan ada layar 5inch, lalu diatasnya ada kamera 5MP, earpice dan sensor, kalau dibawahnya ada tombol kapasitif untuk recent app, home dan back, serta ada lampu indikatornya juga. Kemudian dibagian sisi kanan ada tombol pengatur volume dan power, kalau dibagian sisi kiri ada slot sim yang modelnya hybrid, jadi bisa dual micro sim tanpa micro sd atau kalau ingin menggunakan micro sd hanya bisa single sim. Lalu dibagian sisi bawah ada microphone dan lubang micro usb, kalau dibagian sisi atas ada lubang jack audio, infrared dan secondary microphone.
Kalau untuk dibagian belakang ada kamera 13MP, lampu flash, logo Xiaomi dan lubang speaker. Btw HP ini bahan bodynya masih menggunakan plastik, finishingnya doff tapi tidak begitu licin, dan untuk sisinya sudah flat, hanya saja masih agak bulat untuk dibagian belakangnya. Kalau secara dimensi masih zaman-zamannya HP compact, karena pasti masih mudah digunakan dengan satu tangan.
HP ini masih menggunakan Android versi 6.0.1 atau Android Marshmellow dengan patch keamanan di 1 Juli 2018, lalu untuk versi MIUInya menggunakan MIUI 8.0.3.0.0, tapi kok hanya ada 5 angka? Saya jadi trauma dengan ROM abal-abal seperti di HP Oppo A3s yang sebelumnya saya bahas. Kalau untuk penyimpanannya masih tersisa sekitar 26GB dari total 32GB, masih lumayan. Sedangkan untuk RAMnya, bebas sekitar 970MB dari total 2GB. Kalau untuk aplikasi bawaan tergolong minim, bahkan untuk aplikasi googlenya saja hanya ada beberapa, biasanya kan banyak ya.
Xiaomi Redmi 4A ini HP yang sudah lumayan lama, dirilis sekitar tahun 2016 dan memang jadi seri terendah sekaligus termurah dijajaran seri Redmi 4 dengan harga waktu itu kisaran 900 sampai 1,5 jutaan rupiah tergantung varian atau garansinya, karena waktu awal-awal HP ini dijual banyak yang jual garansi distrbutor. Untuk speknya sendiri menurut saya waktu awal-awal HP ini rilis terbilang lumayan dengan harga segitu, HP ini menggunakan chipset Snapdragon 425, Quad-core 1.4 GHz, RAMnya 2GB, internal 32GB, GPUnya Adreno 308, layar 5inch IPS HD, jaringannya 4G, baterainya 3120mAh dan menggunakan MIUI 8 dengan base Android 6.
Sekarang sudah tau kalau HP ini merupakan HP lama yang sudah tidak diproduksi lagi, karena sekarang sudah sampai Redmi 13, jadi pastinya ini bukan HP yang dibuat utuh atau secara resmi oleh pihak Xiaomi. Kalau dibilang barang stok lama, sepertinya tidak mungkin sebanyak itu yang menjual, jadi menurut saya bisa saja HP ini rakitan ulang oleh pihak lain atau disebut rekondisi. Tapi kalau ngomongin kondisi HPnya setelah saya coba beberapa hari, mungkin kalau menurut orang awam masih terasa cukup normal, tapi kalau diperhatikan lagi ada beberapa kejanggalan.
Kejanggalan pertama yaitu ada di imeinya, jadi modelan HP seperti ini yang pernah saya coba rata-rata menggunakan imei suntikan bekas dari HP lain, begitu juga di HP ini menggunakan imei dari HP Redmi 7. Tapi parahnya lagi, HP inikan dual sim yang otomatis harusnya punya 2 imei yang berbeda, tapi tidak berlaku di HP ini karena imei 1 dan 2 sama saja. Kemudian pilihan jaringannya hanya ada 4G saja, 4G-3G, dan 2G saja. Kalau pilih 4G saja atau 4G-3G, tidak bisa untuk sms atau telepon karena tidak otomatis switch ke 2G dan jaringan 3G juga beberapa sudah dihentikan. Lalu kalau pilih jaringan yang 2G, internetnya lemot banget bahkan tidak bisa, jadi ribet banget harus gunta ganti manual.
Kejanggalan yang kedua yaitu ada disistem yang digunakan, ternyata HP ini menggunakan ROM MIUI abal-abal, jadi maksudnya ROM di HP ini sudah pasti menggunakan firmware yang sudah dimodifikasi. Jadi ROM MIUI ada yang versi global dan ada juga versi China yang tanpa google service, biasanya kalau HP Xiaomi yang bukan resmi atau bukan unit global pasti menggunakan ROM China. Nah ROM China ini diakalin supaya ada google service dan lain sebagainya, lalu biasanya tidak akan dapat update secara resmi dari Xiaomi yang ditandai dengan versi MIUI yang ada 4 digit angka, dan aplikasi google yang minim dari bawaannya. Kalau dari sisi hardware untuk internalnya ternyata hanya 16GB saja, bukan 32GB seperti yang ada dipengaturan, tapi kalau untuk RAMnya memang benar ukurannya 2GB. Untuk kualitas hardware yang lain seperti baterai, layar, dan kamera saya tidak menjamin kualitasnya original. Hanya saja dalam pemakaiannya untuk baterai, layar dan kamera masih berfungsi.
Saya juga sudah coba intip sedikit daleman dari HP ini, dan saya tidak bisa menjamin komponen dari HP ini original atau tidak, sudah diganti atau belum karena tidak ada pembandingnya. Jadi untuk yang pernah bongkar-bongkar Xiaomi Redmi 4A dan mungkin melihat ada yang janggal, boleh kasih tau dikomentar ya guys.
Oke balik lagi bahas kondisi bawaan dari HP ini, sebenarnya kalau ditanya apakah HP ini masih bisa dipakai atau tidak, jawabannya masih bisa. Sudah saya coba pakai HP ini untuk scoll sosmed, chatting, atau yang lainnya masih bisa. Tapi kita juga harus tetap sadar spek, karena HP ini umurnya sudah hampir 8 tahun dan sudah pasti ada keterbatasannya, jadi saya sarankan untuk menggunakan aplikasi versi lite supaya tidak berat. Selain itu, saya sarankan jangan menggunakan HP ini untuk membuka aplikasi yang riskan seperti mbanking atau akun sosmed utama, karena beneran risih untuk sistem yang sudah dimodif.
Kalau untuk main game kekinian memang tidak bisa berharap banyak, kecuali game-game yang ringan saja, karena sekelas mobile legend saja sudah macet-macet. Kemudian yang saya senang dari HP ini ada lampu notifikasinya yang bisa berubah warna-warni, lalu sudah support OTG dan sistem MIUI ini yang punya banyak fitur.
Kalau ngomongin sistem, sebenarnya kita bisa saja ubah ke ROM MIUI resmi global, dan Redmi 4A mentok di MIUI versi 10 base Android 7. Tapi unit yang saya dapat ini ternyata bootloadernya masih dilock atau terkunci, jadi tidak bisa langsung di flash gitu saja dan unlocknya juga tidak mudah, karena ini menggunakan ROM abal-abal dan ada yang dimanipulasi. Tapi karena HP ini dalemannya kita tidak tau sudah diapain, dioplos apa saja, jadi belum tentu juga firmware ori Redmi 4A cocok di unit ini. Sebab dari yang sudah-sudah modelan HP seperti ini ketika diflash menggunakan firmware orinya tapi bermasalah jadi mati total atau bootloop, padahal custom ROM dari Redmi 4A lumayan banyak, karena kalau dulu HP Xiaomi masih asik untuk dioprek-oprek dan di XDA numpuk custom ROMnya tinggal pilih.
Intinya masih sama seperti HP rekondisi Oppo yang sebelumnya saya bahas, Xiaomi juga ada beberapa modifan di sistemnya dan beberapa indikasi hardware yang diganti dengan kualitas yang bukan original. Tapi kalau dibilang ini HP Xiaomi, memang benar HP Xiaomi bukan HDC atau KW, dan dibilang bisa dipakai, jawabannya masih bisa dipakai untuk kebutuhan ringan tentunya. Tapi saya tetap mengingatkan kalau beli HP modelan seperti ini harus siap-siap, apalagi kalau masih awam yang tidak mengerti oprek-oprek mending tidak usah cari penyakit, cari yang aman saja dan saya tidak bosan mengingatkan kalau ada harga pasti ada rupa.
Oke jadi itulah pembahasan untuk HP Xiaomi murah, yaitu Redmi 4A ditahun 2024. Kalau ada pertanyaan atau info tambahan, silahkan komentar ya. Jika masih belum puas membaca artikel ini, silahkan nonton video unboxing dan reviewnya dibawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar